Minggu, 02 April 2017

RISALAH AKADEMIK OGN JUARA 1 MAPEL SOSIOLOGI



RISALAH AKADEMIK


GURU NYENTRIK (NYENENGIN, TANGGUH, RESPONSIF, INSPIRATIF DAN KREATIF) UNTUK  MEMOTIVASI SISWA MENGHADAPI TANTANGAN DI ERA MODERNISASI DAN GLOBALISASITANPA MENINGGALKAN NILAI BUDAYA BANGSA

oleh: Jerry Puspitasari/ Jerry Wickson



BAB I
LATAR BELAKANG
1.1    Motivasi Mengikuti OGN
Sosiologi merupakan salah ilmu sosial yang mempunyai peran penting dalam berbagai kehidupan di dalam masyarakat. Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Misalnya mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut.
Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat.
Untuk itu siswa perlu didorong untuk berfikir kritis dan kreatif  dalam mengahadapi perubahan dengan cara diberi kesempatan berfikir secara mandiri untuk mengkonstruksi kemampuannya. Guru bertanggung jawab penuh atas ketercapaian tujuan pengajaran di sekolah. Untuk menjalankan tugas tersebut, guru harus menguasai kurikulum,  materi, metode pembelajaran dan evaluasi belajar. Guru tak hanya memenuhi kriteria tersebut, namun juga NYENTRIK (NYENENGIN, TANGGUH, RESPONSIF, INSPIRATIF DAN KREATIF) sehingga dapat meningkatkan kualitas peserta didik sebagai anak bangsa yang diharapkan dapat menjadi pemimpin-pemimpin yang berkualitas dan mencintai negaranya.
Guru dalam membimbing peserta didik diharapkan dapat memberikan motivasi belajar yang tinggi pada peserta didik. Motivasi merupakan syarat untuk belajar, karena kuat lemahnya motivasi belajar mempengaruhi keberhasilan belajar. Pembelajaran diharapkan akan berhasil apabila siswa memiliki motivasi yang kuat. Dalam hal ini guru diharapkan dapat menjadi motivator bagi peserta didik. Selain itu guru juga harus menginspirasi peserta didik dengan contoh yang konkrit.
Motivasi saya mengikuti OGN ini adalah untuk menjadi guru yang professional, terbaik dan berkualitas, sehingga dapat menjadi inspirator dan motivator bagi siswa dan guru yang lain. OGN merupakan wahana berkumpulnya guru-guru terpilih dari berbagai daerah, dengan bertemu dan bergaul dengan rekan-rekan guru dari berbagai daerah saya berharap banyak hal yang bisa dapatkan manfaatnya.  Dengan demikian saya dapat belajar banyak hal dari rekan-rekan sesama peserta OGN dan dapat menambah pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang nantinya dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah tempat saya mengajar. Pemahaman yang mendalam dari materi OGN memberikan pengalaman intelektual tersendiri dan pengalaman tersebut dapat saya kembangkan dalam menyusun materi ajar sehingga peserta didik saya juga akan merasakan pelajaran sosiologi adalah pelajaran mudah namun sangat penting dalam kehidupan.
Selain itu, keikutsertaan saya pada kegiatan OGN juga didorong oleh keinginan untuk memberi mendorong diri pribadi agar memiliki tekad yang kuat. Tekad dan semangat yang kuat itulah sebagai bekal meraih prestasi yang sebelumnya  dianggap sebagai mimpi yang tak mungkin diwujudkan. Dengan demikian prestasi yang nantinya saya raih dapat menjadi  inspirasi dan motivasi bagi siswa yang saya ajar maupun rekan-rekan guru sejawat. Sebagai guru yang selalu disibukkan  dengan tugas-tugas rutin mengajar, mendidik siswa, dan membimbing siswa, saya tetap berupaya untuk tetap bisa mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan maupun kejuaraan yang dapat menunjang profesi saya sebagai guru dan tidak lupa kegiatan diluar keguruan untuk memajukan masyarakat. Hal ini untuk menunjukan eksistensi saya sebagai guru yang profesional dan bermartabat walaupun  mengajar di sekolah pinggiran.
Harapan saya semoga saya dapat memberi teladan kepada rekan-rekan  sejawat dalam pengembangan profesinya sebagai guru dan dapat mengukir prestasi di bidangnya masing-masing. Sebagai peserta OGN saya juga termotivasi untuk mengaktualisasi diri sebagai guru yang senantiasa belajar dan mengembangkan profesionalitas sebagai guru. Saya sebagai guru sosiologi termuda di kabupaten blora selalu dijadikan rujukan teman-teman ketika mengalami kesulitan dalam mengajar, oleh karena itu saya selalu berupaya belajar dan membaca perubahan yang terjadi yang akan memperkaya wawasan keilmuan saya. Ketika mengalami kesulitan saya selalu mencoba untuk sharing dengan teman lain. Dengan  kegiatan-kegiatan tersebut saya berharap dapat memberi dampak positif terhadap wawasan, motivasi, dalam mengikuti OGN.
Akhirnya saya berharap dengan mengikuti OGN ini, dapat menjadi guru NYENTRIK (Nyenengin, Tangguh, Responsif, Inspiratif Dan Kreatif) untuk  memotivasi siswa menghadapi tantangan di era modernisasi dan globalisasi di masa depan tanpa meninggalkan nilai budaya bangsa. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut :
1.     Nyenengin : dimanapun berada selalu bisa menyenangkan siswa dan orang lain dalam artian memberikan wajah tersenyum untuk penyaluran energi positif  kepada siapapun,
2.     Tangguh : pantang menyerah dalam menghadapi tantangan baru,
3.     Responsif : peka terhadap perubahan yang terjadi dan selalu belajar mengenbangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman,
4.     Inspiratif : sebagai guru harus bisa menjadi inspirasi bagi siapapun untuk maju dan berkembang,
5.     Kreatif : up date dan menciptakan kreasi yang berguna bagi semuanya.

1.2    Visi, Misi, Tujuan, dan Startegi Kerja

a.       Visi  

Visi saya sebagai guru adalah menjadi “GURU NYENTRIK (Nyenengin, Tangguh, Responsif, Inspiratif Dan Kreatif) untuk  memotivasi siswa menghadapi tantangan di era modernisasi dan globalisasi di masa depan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa”.

b.      Misi

Adapun misi untuk menunjang visi saya adalah sebagai berikut.
1)      Mengembangkan dan meningkatkan keprofesionalan sebagai guru.
2)      Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, beretos kerja tinggi, disiplin, dan bertanggung jawab, pantang menyerah, responsif.
3)      Mendidik dan mengajar dengan sepenuh hati.
4)      Menanamkan karakter peserta didik melalui pembelajaran sosiologi yang bermakna.
5)      Meningkatkan prestasi peserta didik.

c.       Tujuan

Tujuan yang ingin saya capai sebagai guru adalah sebagai berikut.
1)      Menjadikan saya sebagai guru profesional melalui kegiatan pengembangan profesi.
2)      Meningkatkan kemampuan peserta didik pada mata pelajaran sosiologi.
3)      Membentuk peserta didik yang berahlak mulia dan menjadi tauladan peserta didik.
4)      Menanamkan nilai-nilai karakter bangsa melalui pembelajaran sosiologi.
5)      Menggali potensi peserta didik yang berbakat dalam bidang sosiologi sehingga dapat meningkatkan prestasi dan prestise sekolah tempat mengajar.
6)      Mengajarkan peserta didik pantang menyerah dan berusaha untuk “malik jaman” sehingga dapat meraih impian mereka dengan kerja keras dan doa.

d.      Strategi Kerja

Untuk menjadi seorang guru yang profesional dan berkualitas  saya memiliki strategi kerja agar layak dalam mengikuti OGN antara lain sebagai berikut:
1)      Mengambil setiap kesempatan pengembangan profesi yang dapat meningkatkan dan memperbaikai kualitas pengetahuan dan ketrampilan.
2)      Belajar melalui berbagai media pembelajaran dan mendiskusikan dengan teman sejawat atau nara sumber pada saat mengikuti pelatihan/pembinaan.
3)      Memberi contoh dan tauladan yang baik kepada peserta didik.
4)      Mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada setiap pembelajaran sosiologi.
5)      Mendorong peserta didik untuk selalu berusaha dan tidak mudah putus asa dalam setiap kegiatan yang diikuti.


BAB II
DESKRIPSI KEUNGGULAN SEBAGAI GURU
2.1           Deskripsi Prestasi Unggul
Ada beberapa kegiatan aktualisasi diri dan prestasi yang telah saya raih, di antaranya selain prestasi dalam bidang pendidikan yang akan saya jabarkan dibawah, saya juga pernah 2 kali diliput Koran Jawa Pos dalam artikel tersebut saya diwawancarai seputar aktifitas saya di bidang kepemudaan di Kota Cepu Kabupaten Blora. Dalam artikel koran tersebut berjudul
1) Jerry Puspitasari Masa Muda Harus Produktif.
Gambar 1. Jawa Pos Tanggal 22 Juni 2016
Artikel diatas mengenai budaya “ngopi/nongkrong” yang kurang produktif sehingga saya bermaksud untuk merubah budaya tersebut dengan cara membuat pagelaran kesenian yang dilaksanakan setiap malam minggu. dan
2) Jerry Puspitasari Guru Nyentrik yang terjun dunia hiburan “Ajak Pemuda Suka Nongkrong Agar Lebih Produktif”.
Gambar 2. Jawa Pos 10 Agustus 2016
Penggalan artikel diatas merupakan sebuah prestasi bagi saya karena bisa mengajak pemuda yang suka nongkrong untuk lebih produktif berkarya. Adapun acara yang sudah kami realisasikan yaitu BOB MARLEY BIRTHDAY CELEBRATION, SUNDAY COUSTIC, CLASSROOM NIGHT, LOVE COUSTIC, DISTORTION ATTACK, WAYANG REGGAE, TO BE FIRST TO BE DIFFERENT TO BE UNIQUE, dll. Semua acara tersebut menganggat potensi anak-anak muda di Kota Cepu dan sekitarnya. Menampilkan band, tarian, barongan, puisi, DJ, dll.  Selain itu saya juga aktif untuk menjadi relawan di sekolah alam seni rupa dan pelaksana pada Paguyuban Malem Jemuah Pahing yang rutin 2 kali dalam 1 bulan menggelar acara seputar pagelaran budaya di Kota Cepu. Aktif menjalankan event organiser yang mampu menyerap tenaga kerja terutama pemuda. Dan menjadi MC saat dibutuhkan dalam sebuah acara. Saya bermaksud mengangkat potensi daerah dari segi kesenian/budaya, ekonomi dan juga sosial.
2.1.1      Prestasi yang telah saya peroleh
Saya menjadi guru sejak 26 Maret 2010 dimulai sejak saya melamar dan mengikuti tes CPNS di Kabupaten Blora. Sebelumnya saya kuliah di UNNES Jurusan Pendidikan Sosiologi Dan Antropologi, selama kurang dari 4 tahun saya kuliah dan wisuda pada tanggal 22 Oktober 2009 dengan predikat “dengan pujian” cumlaude. Saya menyiakan 4 lamaran setelah wisuda, yang pertama CPNS, BNI, BPD JATENG dan PT. POCARI SWEET. Setelah menikuti tes CPNS bulan November dan pengumuman pada bulan Desember menyatakan bahwa saya lolos dan masuk menjadi CPNS. Hal itu tentu membawa konsekuensi tersendiri bagi saya. Saya seorang yang indepenmden akhirnya masuk ke dunia birokrasi kepemerintahan menjadi seorang guru. Terhitung sejak 1 Januari 2010 saya menjadi guru di Kabupaten Blora. Menjadi guru di usia 22 tahun merupakan pengalaman tersendiri bagi saya karena siswa siwa saya terpaut usia hanya 4 tahun. Hal ini keuntungan saya sebagai guru muda sehingga dengan mudah dapat merengkuh siswa siswa saya. Walaupun begitu siswa siswa saya tetap santun kepada saya.
Pernah mengalami kenakalan remaja saat sekolah dan tempaan hidup dalam keluarga dan kerasnya lingkungan sosial menjadi modal untuk mendekati siswa siswa yang mengalami masalah. Siswa siswa yang dianggap sebagai siswa nakal dan bodoh suka berbuat onar menjadi tantangan saya sebagai guru. Banyak diantara anak-anak tersebut yang mengalami masalah hendak keluar sekolah, hal ini harus saya cegah karena masa depan anak tersebut terancam. Dalam kamus hidup saya tidak ada anak nakal, justru anak anak semacam ini harus kita selamatkan, kita perhatikan dan kita olah supaya menjadi anak-anak yang hebat dan berkarakter. Anak-anak tersebut merupakan anak yang nantinya luar biasa ketika mereka bisa terlepas dari permasalahan yang seharusnya belum saatnya mereka rasakan. Siswa siswi memanggil saya dengan nama “bu Je” singkatan dari nama saya Ibu Jerry puspitasari. Di SMA ini saya cukup populer atau bisa disebut Guru Hitz.
 Setelah 6 tahun saya menjadi guru di SMA N 1 Jepon, tahun Pelajaran 2011-2012 saya dipercaya untuk menjadi mengikuti seleksi guru pemandu di LPMP Semarang, lolos seleksi sehingga selama 2 tahun saya menjadi guru pemandu mapel sosiologi termuda. Tahun 2013 saya di pilih oleh dinas pendidikan kabupaten blora untuk mengikuti lomba guru berprestasi dalam pembuatan PTK penelitian tindakan kelas di tingkat provinsi mendapatkan peringkat 6 dari 54 peserta. Tahun 2015 oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengikuti pelatihan seni film di tingkat Jawa Tengah.
Sebagai guru sosiologi saya juga di percaya untuk membimbing anak dalam olimpiade kebumian, namun hasilnya masih belum memuaskan. Juga di berikan tugas untuk menjadi guru pembimbing ekstra musik, pernah mengikuti lomba di festival musik STEM mendapatkan peringkat 6 dari 29 peserta tahun 2015. Membimbing siswa dalam acara blora batik Carnival Fashion Show namun hasilnya belum maksimal.
2.1.2      Prestasi OGN Guru Sosiologi
Pada tahun 2016, rekan saya, guru mapel sosiologi mengisi semua formulir pendaftaran namun saya yang direkomendasikan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dari 9 orang yang dikirim dinas pendidikan Blora ke Pati pada tanggal 23 Agustus 2016 hanya perwakilan sosiologi yang lolos menjadi finalis, sebuah tantangan baru untuk saya, saya memperoleh skor 67 dan menjadi terbaik di Pati dan 4 untuk provinsi dan 5 untuk nasional. Inilah yang mendorong dan menjadikan semangat saya untuk mengikuti OGN tingkat nasional  dan berharap dapat meraih kesuksesan. Karena orang orang disekitar saya seperti keluarga, teman-teman dan siswa siswi juga masyarakat butuh seorang inspirator yang tidak hanya pandai bergaul namun juga pandai secara akademik.
2.2           Deskripsi Proses dan Produk Pengembangan dalam Pembelajaran sosiologi
Salah satu produk dalam pembelajaran sosiologi yang saya buat adalah pengembangan perangkat pembelajaran sosiologi dengan pendekatan CTL model Live Talk Show untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah materi permasalahan sosial. Saya buat menjadi sebuah film untuk saya kembangkan menjadi bahan ajar. Kelas disetting sedemikaian rupa sehingga bentuknya seperti acara talkshow . 
Selain saya mengembangkan produk berupa pengembangan perangkat pembelajaran, beberapa kegiatan pengembangan profesi yang saya lakukan adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Karya Pengembangan Profesi
No
Judul
Keterangan
13
Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester 1 Pada Materi Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Dengan Metode Mind Mapping Tahun Ajaran 2012-2013
Didokumentasikan di Perpustakaan Sekolah
2
Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Semester 1 Pada Materi Perubahan Sosial Dengan Metode Mind Mapping Tahun Ajaran 2014-2015
Didokumentasikan di Perpustakaan Sekolah
3
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah  Materi Permasalahan Sosial Melalui Pembelajaran Model Live Talk Show Di SMA N 1 Jepon
Didokumentasikan di Perpustakaan Sekolah
2.3 Deskripsi Proses dan Produk Penemuan Teknologi Tepat Guna Pembelajaran
Selain pengembangan perangkat pembelajaran, saya juga mengembangkan beberapa produk tepat guna teknologi pembelajaran. Pengembangan media saya lakukan menggunakan tiga kriteria yaitu: (1) kepraktisan, media yang dimaksud bersifat praktis dalam arti sudah tersedia dan mudah didapat, tidak mahal, pemakaiannya mudah (tidak memerlukan pelatihan khusus), dimengerti oleh pengajar; (2) kesusuaian dengan peserta didik: media yang dimaksud sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan pengalaman siswa; dan (3) kesesuaian dengan proses pembelajaran, media tersebut sesuai dengan strategi pembelajaran yang direncanakan.
Berikut ini beberapa media pembelajaran Power point yang telah saya buat untuk kegiatan pembelajaran.
Tabel 2. Produk teknologi tepat Guna untuk Pembelajaran
No
Jenis Media/Alat
Keterangan
1
CD Pembelajaran BUDAYA lokal
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
2
CD Pembelajaran permasalahan sosial
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
3
CD Pembelajaran Perubahan sosial
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
4
CD Pembelajaran ketimpangan sosial
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
5
CD Pembelajaran kearifan lokal
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
6
CD Pembelajaran konflik sosial
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah

2.4.         Deskripsi Pengalaman dan Nilai Tambah  Selama Pelatihan OGN/ Pengembangan Profesi Guru
2.4.1      Pengembangan  Profesi
Beberapa kegiatan yang pernah saya ikuti untuk pengembangan profesi diantaranya adalah sebagai berikut.
a.          Mengikuti seleksi OGN pada tahun 2016 dan berhasil mendapat Juara 1 Tingkat Karisidenan Pati, peringkat 4 provinsi dan peringkat 5 nasional.

b.          Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan diantaranya :
No
Nama Kegiatan
Tempat
Waktu Pelaksanaan
Penyelenggara
1
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN II TAHUN 2011
BLORA
08 JUNI-25 JUNI 2011
PEMKAB BLORA DAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN  JAWA TENGAH
2
SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INFORMASI DAN KOMUNIKASI TEKNOLOGI DI SEKOLAH
BLORA
23 APRIL 2010
KOMANDO MASYARAKAT INDONESIA
3
PELATIHAN TINGKAT NASIONAL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INFORMASI DAN KOMUNIKASI TEKNOLOGI DI SEKOLAH
BLORA
23 APRIL 2010
KOMANDO MASYARAKAT INDONESIA
4
PEMBERDAYAAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI  SMA KABUPATEN BLORA
BLORA
8 JANUARI – 29 MARET 2011
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
5
TRAINING OF TRAINER GURU PEMENDU MGMP SMA IN SERVICE 1 MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
LPMP JAWA TENGAH
3-7 OKTOBER 2011
LPMP JAWA TENGAH
6
SOSIALISASI PENILAIAN ANGKA KREDIT (PAK) JABATAN FUNGSIONAL GURU ANGKATAN II
BLORA
17-19 NOVEMBER 2011
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
7
TRAINING OF TRAINER GURU PEMENDU MGMP SMA IN SERVICE 2 MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
LPMP JAWA TENGAH
1-5 DESEMBER 2011
LPMP JAWA TENGAH
8
PEMBERDAYAAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
BLORA
10 JANUARI-13 MARET 2012
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
9
WORKSHOP PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) SMA TAHAP 1
DINDIKPORA
9-11 JULI 2012
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
10
WORKSHOP PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) SMA TAHAP 2
DINDIKPORA
11-13 SEPTEMBER 2012
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
11
SOSIALISASI DAN WORKSHOP KURIKULUM 2013 MELALUI MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH SMA KAB. BLORA
DINDIKPORA
18-20 JULI 2013
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
12
PEMBERDAYAAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI  SMA KABUPATEN BLORA
BLORA
10 SEPTEMBER – 8 OKTOBER 2013
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
13
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SOSIOLOGI JENJANG SMA
SOLO
30 SEPTEMBER – 4 OKTOBER 2014
BADAN PSDMPK DAN PMP
14
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMA MAPEL SOSIOLOGI
SEMARANG
9-13 NOVEMBER
LPMP PROVINSI JATENG
15
PELATIHAN SENI FILM TINGKAT JAWA TENGAH
SEMARANG
19-20 NOVEMBER 2015
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA JAWATENGAH
BAB III
HARAPAN DAN RENCANA MASA MENDATANG

3.1.     Harapan
Beberapa harapan saya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan terutama untuk :
a.       Dapat  menghantarkan peserta didik saya menjadi anak yang berkompetensi di dalam menghadapi era modernisasi dan globalisasi.
b.       Dapat ikut berpartisipasi mengembangkan pendidikan yang berkarakter, kreatif dan inovatif.
c.     Menjadi guru nyentrik (nyenengin, tangguh, responsif, inspiratif dan kreatif) untuk  memotivasi siswa menghadapi tantangan di era modernisasi dan globalisasi.

3.2.     Rencana di Masa Mendatang
Rencana saya di masa yang akan datang antara lain sebagai berikut.
a.       Melakukan penelitian dan mengembangkan model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mata pelajaran sosiologi.
b.       Menulis makalah/artikel di jurnal nasional yang dapat menambah pengatahuan dan berguna bagi dunia pendidikan.
c.       Melakukan perubahan di sekolah untuk memajukan prestasi SMA Negeri 1 Jepon.
d.       Mendorong partisipasi aktif stake holder dalam pengembangan pembelajaran sosiologi.
e.       Mendorong guru-guru untuk meningkatkan kompetensinya.

BAB IV
PENUTUP
Guru merupakan pekerjaan yang mulia, yang bertugas menyiapkan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter serta responsif. Oleh karena itu guru harus selalu meningkatkan kualitas dan profesionalisme secar utuh dan penuh tanggungjawab Guru profesional bukan hanya mampu menghasilkan peserta didik yang cerdas, tapi juga pesert didik yang berkarakter dan berahlak mulia serta responsif, karena di tangan merekalah bangsa Indonesia ini akan maju. Kelas bukanlah sarana bagi guru untuk menunjukkan kemampuan keilmuannya, melainkan sarana bagi peserta didik untuk belajar. Guru memberi peserta didik kesempatan untuk belajar seluas-luasnya atau tutor sebaya supaya mereka bisa saling mengisi satu sama lain.
Selain itu menjadi guru tidak hanya di kelas saja namun juga dimana saja. Melalui proses pembelajaran yang berkualitas ini, diharapkan guru mampu memberikan layanan pendidikan yang optimal pada peserta didik yang diharapkan njadi generasi emas Indonesia serta masyarakat pada umumnya. Demikian deskripsi diri ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Penulis mohon maaf  bila ada kesalahan atau kata yang kurang berkenan di hati pembaca.

TTD. JERRY PUSPITASARI
JADILAH GURU YANG DINAMIS...
JADILAH GURU YANG NYENTRIK..