RISALAH
AKADEMIK
GURU
NYENTRIK (NYENENGIN, TANGGUH, RESPONSIF, INSPIRATIF DAN KREATIF) UNTUK MEMOTIVASI SISWA MENGHADAPI TANTANGAN DI ERA
MODERNISASI DAN GLOBALISASITANPA
MENINGGALKAN NILAI BUDAYA BANGSA
oleh: Jerry Puspitasari/ Jerry Wickson
BAB I
LATAR
BELAKANG
1.1
Motivasi
Mengikuti OGN
Sosiologi
merupakan salah ilmu sosial yang mempunyai peran penting dalam berbagai
kehidupan di dalam masyarakat. Sebagai ilmu
pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara
bervariasi. Misalnya mengkaji dan
mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa
remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai
memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut.
Hampir semua gejala
sosial yang
terjadi di desa maupun di kota baik
individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi,
asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas
dari ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup
semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan
masyarakat.
Untuk
itu siswa perlu didorong untuk berfikir kritis dan kreatif dalam mengahadapi perubahan dengan cara
diberi kesempatan berfikir secara mandiri untuk mengkonstruksi kemampuannya. Guru bertanggung jawab penuh atas ketercapaian tujuan
pengajaran di sekolah. Untuk menjalankan tugas tersebut, guru harus menguasai kurikulum, materi, metode pembelajaran dan evaluasi
belajar. Guru tak hanya memenuhi kriteria tersebut,
namun juga NYENTRIK (NYENENGIN, TANGGUH, RESPONSIF,
INSPIRATIF DAN KREATIF) sehingga
dapat meningkatkan kualitas peserta
didik sebagai anak bangsa yang diharapkan dapat menjadi pemimpin-pemimpin yang
berkualitas dan mencintai negaranya.
Guru dalam membimbing peserta didik diharapkan dapat memberikan
motivasi belajar yang tinggi pada peserta didik. Motivasi merupakan syarat untuk belajar,
karena kuat
lemahnya motivasi belajar mempengaruhi keberhasilan belajar. Pembelajaran diharapkan akan
berhasil apabila siswa memiliki motivasi yang kuat. Dalam hal ini guru diharapkan dapat menjadi motivator
bagi peserta didik. Selain itu guru juga harus
menginspirasi peserta didik dengan contoh yang konkrit.
Motivasi
saya mengikuti OGN ini adalah untuk
menjadi guru yang professional,
terbaik dan berkualitas,
sehingga dapat menjadi inspirator dan motivator bagi siswa dan guru yang lain.
OGN merupakan wahana berkumpulnya guru-guru terpilih dari berbagai daerah,
dengan bertemu dan bergaul dengan rekan-rekan guru dari berbagai daerah saya
berharap banyak hal yang bisa dapatkan manfaatnya. Dengan demikian saya dapat belajar banyak hal
dari rekan-rekan sesama peserta OGN dan dapat menambah pengetahuan, ketrampilan
dan pengalaman yang nantinya dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam proses
pembelajaran di sekolah tempat saya mengajar. Pemahaman yang mendalam dari
materi OGN memberikan pengalaman intelektual tersendiri dan pengalaman tersebut
dapat saya kembangkan dalam menyusun materi ajar sehingga peserta didik saya juga
akan merasakan pelajaran sosiologi adalah pelajaran mudah namun sangat penting dalam
kehidupan.
Selain
itu, keikutsertaan saya pada kegiatan OGN juga didorong oleh keinginan untuk
memberi mendorong diri pribadi agar memiliki tekad yang kuat. Tekad dan
semangat yang kuat itulah sebagai bekal meraih prestasi yang sebelumnya dianggap sebagai mimpi yang tak mungkin
diwujudkan. Dengan demikian prestasi yang nantinya saya raih dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi siswa yang saya
ajar maupun rekan-rekan guru sejawat. Sebagai guru yang selalu disibukkan dengan tugas-tugas rutin mengajar, mendidik
siswa, dan membimbing siswa, saya tetap berupaya untuk tetap bisa mengembangkan
diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan maupun kejuaraan yang dapat menunjang
profesi saya sebagai guru dan tidak lupa kegiatan diluar keguruan untuk
memajukan masyarakat. Hal ini untuk menunjukan eksistensi saya sebagai guru
yang profesional dan bermartabat walaupun
mengajar di sekolah pinggiran.
Harapan
saya semoga saya dapat memberi teladan
kepada rekan-rekan sejawat dalam
pengembangan profesinya sebagai guru dan dapat mengukir prestasi di bidangnya
masing-masing. Sebagai peserta OGN saya juga termotivasi untuk mengaktualisasi
diri sebagai guru yang senantiasa belajar dan mengembangkan profesionalitas
sebagai guru. Saya sebagai guru sosiologi termuda di kabupaten blora selalu
dijadikan rujukan teman-teman ketika mengalami kesulitan dalam mengajar, oleh
karena itu saya selalu berupaya belajar dan membaca perubahan yang terjadi yang
akan memperkaya wawasan keilmuan saya. Ketika mengalami kesulitan saya selalu
mencoba untuk sharing dengan teman
lain. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut
saya berharap dapat memberi dampak positif terhadap wawasan, motivasi, dalam
mengikuti OGN.
Akhirnya
saya berharap dengan mengikuti OGN ini, dapat menjadi guru NYENTRIK (Nyenengin, Tangguh, Responsif,
Inspiratif Dan Kreatif) untuk memotivasi siswa menghadapi tantangan di era
modernisasi dan globalisasi di masa depan tanpa meninggalkan nilai budaya
bangsa. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut :
1. Nyenengin
: dimanapun berada selalu bisa menyenangkan siswa dan orang lain dalam artian
memberikan wajah tersenyum untuk penyaluran energi positif kepada siapapun,
2. Tangguh
: pantang menyerah dalam menghadapi tantangan baru,
3. Responsif
: peka terhadap perubahan yang terjadi dan selalu belajar mengenbangkan diri
sesuai dengan perkembangan jaman,
4. Inspiratif
: sebagai guru harus bisa menjadi inspirasi bagi siapapun untuk maju dan
berkembang,
5. Kreatif
: up date dan menciptakan kreasi yang
berguna bagi semuanya.
a. Visi
Visi saya sebagai guru
adalah menjadi “GURU NYENTRIK (Nyenengin, Tangguh, Responsif, Inspiratif Dan Kreatif) untuk memotivasi siswa menghadapi tantangan di era
modernisasi dan globalisasi di masa depan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya
bangsa”.
b. Misi
Adapun misi
untuk menunjang visi saya adalah sebagai berikut.
1) Mengembangkan
dan meningkatkan keprofesionalan sebagai guru.
2) Melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya, beretos kerja tinggi, disiplin, dan bertanggung
jawab, pantang menyerah, responsif.
3) Mendidik
dan mengajar dengan sepenuh hati.
4)
Menanamkan karakter
peserta didik melalui pembelajaran sosiologi yang bermakna.
5)
Meningkatkan prestasi
peserta didik.
c. Tujuan
Tujuan yang
ingin saya capai sebagai guru adalah sebagai berikut.
1)
Menjadikan saya sebagai guru profesional melalui kegiatan pengembangan
profesi.
2)
Meningkatkan kemampuan
peserta didik pada mata pelajaran sosiologi.
3)
Membentuk peserta didik yang berahlak mulia dan menjadi tauladan peserta
didik.
4)
Menanamkan nilai-nilai
karakter bangsa melalui pembelajaran sosiologi.
5)
Menggali
potensi peserta didik yang berbakat dalam bidang sosiologi sehingga dapat meningkatkan prestasi dan prestise
sekolah tempat mengajar.
6)
Mengajarkan peserta
didik pantang menyerah dan berusaha untuk “malik jaman” sehingga dapat meraih
impian mereka dengan kerja keras dan doa.
d. Strategi Kerja
Untuk
menjadi seorang guru yang profesional dan berkualitas saya memiliki strategi kerja agar layak dalam
mengikuti OGN antara lain sebagai berikut:
1)
Mengambil setiap
kesempatan pengembangan profesi yang dapat meningkatkan dan memperbaikai
kualitas pengetahuan dan ketrampilan.
2)
Belajar melalui
berbagai media pembelajaran dan mendiskusikan dengan teman sejawat atau nara
sumber pada saat mengikuti pelatihan/pembinaan.
3)
Memberi contoh dan
tauladan yang baik kepada peserta didik.
4)
Mengintegrasikan
nilai-nilai karakter pada setiap pembelajaran sosiologi.
5)
Mendorong
peserta didik untuk selalu berusaha dan tidak mudah putus asa
dalam setiap kegiatan yang diikuti.
BAB
II
DESKRIPSI
KEUNGGULAN SEBAGAI GURU
2.1
Deskripsi
Prestasi Unggul
Ada
beberapa kegiatan aktualisasi diri dan prestasi yang telah saya raih, di
antaranya selain
prestasi dalam bidang pendidikan yang akan saya jabarkan dibawah, saya juga
pernah 2 kali diliput Koran Jawa Pos dalam artikel tersebut saya diwawancarai
seputar aktifitas saya di bidang kepemudaan di Kota Cepu Kabupaten Blora. Dalam
artikel koran tersebut berjudul
1) Jerry Puspitasari
Masa Muda Harus Produktif.
Gambar
1. Jawa Pos Tanggal 22 Juni 2016
Artikel diatas mengenai
budaya “ngopi/nongkrong” yang kurang produktif sehingga saya bermaksud untuk
merubah budaya tersebut dengan cara membuat pagelaran kesenian yang
dilaksanakan setiap malam minggu. dan
2) Jerry Puspitasari
Guru Nyentrik yang terjun dunia hiburan “Ajak Pemuda Suka Nongkrong Agar Lebih
Produktif”.
Gambar
2. Jawa Pos 10 Agustus 2016
Penggalan artikel
diatas merupakan sebuah prestasi bagi saya karena bisa mengajak pemuda yang
suka nongkrong untuk lebih produktif berkarya. Adapun acara yang sudah kami
realisasikan yaitu BOB MARLEY BIRTHDAY CELEBRATION, SUNDAY COUSTIC, CLASSROOM
NIGHT, LOVE COUSTIC, DISTORTION ATTACK, WAYANG REGGAE, TO BE FIRST TO BE
DIFFERENT TO BE UNIQUE, dll. Semua acara tersebut menganggat potensi anak-anak
muda di Kota Cepu dan sekitarnya. Menampilkan band, tarian, barongan, puisi,
DJ, dll. Selain itu saya juga aktif
untuk menjadi relawan di sekolah alam seni rupa dan pelaksana pada Paguyuban
Malem Jemuah Pahing yang rutin 2 kali dalam 1 bulan menggelar acara seputar
pagelaran budaya di Kota Cepu. Aktif menjalankan event organiser yang mampu
menyerap tenaga kerja terutama pemuda. Dan menjadi MC saat dibutuhkan dalam
sebuah acara. Saya bermaksud mengangkat potensi daerah dari segi
kesenian/budaya, ekonomi dan juga sosial.
2.1.1
Prestasi
yang telah saya peroleh
Saya menjadi guru sejak
26 Maret 2010 dimulai sejak saya melamar dan mengikuti tes CPNS di Kabupaten
Blora. Sebelumnya saya kuliah di UNNES Jurusan Pendidikan Sosiologi Dan
Antropologi, selama kurang dari 4 tahun saya kuliah dan wisuda pada tanggal 22 Oktober
2009 dengan predikat “dengan pujian” cumlaude.
Saya menyiakan 4 lamaran setelah wisuda, yang pertama CPNS, BNI, BPD JATENG dan
PT. POCARI SWEET. Setelah menikuti tes CPNS bulan November dan pengumuman pada
bulan Desember menyatakan bahwa saya lolos dan masuk menjadi CPNS. Hal itu tentu
membawa konsekuensi tersendiri bagi saya. Saya seorang yang indepenmden
akhirnya masuk ke dunia birokrasi kepemerintahan menjadi seorang guru.
Terhitung sejak 1 Januari 2010 saya menjadi guru di Kabupaten Blora. Menjadi
guru di usia 22 tahun merupakan pengalaman tersendiri bagi saya karena siswa
siwa saya terpaut usia hanya 4 tahun. Hal ini keuntungan saya sebagai guru muda
sehingga dengan mudah dapat merengkuh siswa siswa saya. Walaupun begitu siswa
siswa saya tetap santun kepada saya.
Pernah mengalami
kenakalan remaja saat sekolah dan tempaan hidup dalam keluarga dan kerasnya
lingkungan sosial menjadi modal untuk mendekati siswa siswa yang mengalami
masalah. Siswa siswa yang dianggap sebagai siswa nakal dan bodoh suka berbuat
onar menjadi tantangan saya sebagai guru. Banyak diantara anak-anak tersebut
yang mengalami masalah hendak keluar sekolah, hal ini harus saya cegah karena
masa depan anak tersebut terancam. Dalam kamus hidup saya tidak ada anak nakal,
justru anak anak semacam ini harus kita selamatkan, kita perhatikan dan kita
olah supaya menjadi anak-anak yang hebat dan berkarakter. Anak-anak tersebut
merupakan anak yang nantinya luar biasa ketika mereka bisa terlepas dari
permasalahan yang seharusnya belum saatnya mereka rasakan. Siswa siswi memanggil
saya dengan nama “bu Je” singkatan dari nama saya Ibu Jerry puspitasari. Di SMA
ini saya cukup populer atau bisa disebut Guru Hitz.
Setelah 6 tahun saya menjadi guru di SMA N 1
Jepon, tahun Pelajaran 2011-2012 saya dipercaya untuk menjadi mengikuti seleksi
guru pemandu di LPMP Semarang, lolos seleksi sehingga selama 2 tahun saya
menjadi guru pemandu mapel sosiologi termuda. Tahun 2013 saya di pilih oleh
dinas pendidikan kabupaten blora untuk mengikuti lomba guru berprestasi dalam
pembuatan PTK penelitian tindakan kelas di tingkat provinsi mendapatkan
peringkat 6 dari 54 peserta. Tahun 2015 oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengikuti pelatihan seni film di tingkat Jawa
Tengah.
Sebagai guru sosiologi
saya juga di percaya untuk membimbing anak dalam olimpiade kebumian, namun
hasilnya masih belum memuaskan. Juga di berikan tugas untuk menjadi guru
pembimbing ekstra musik, pernah mengikuti lomba di festival musik STEM
mendapatkan peringkat 6 dari 29 peserta tahun 2015. Membimbing siswa dalam
acara blora batik Carnival Fashion Show
namun hasilnya belum maksimal.
2.1.2
Prestasi
OGN Guru Sosiologi
Pada tahun 2016, rekan saya, guru
mapel sosiologi mengisi semua formulir pendaftaran namun saya yang
direkomendasikan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dari 9 orang yang dikirim
dinas pendidikan Blora ke Pati pada tanggal 23 Agustus 2016 hanya perwakilan
sosiologi yang lolos menjadi finalis, sebuah tantangan baru untuk saya, saya
memperoleh skor 67 dan menjadi terbaik di Pati dan 4 untuk provinsi dan 5 untuk
nasional. Inilah yang mendorong dan menjadikan semangat saya untuk mengikuti
OGN tingkat nasional dan berharap dapat
meraih kesuksesan. Karena orang orang disekitar saya seperti keluarga,
teman-teman dan siswa siswi juga masyarakat butuh seorang inspirator yang tidak
hanya pandai bergaul namun juga pandai secara akademik.
2.2
Deskripsi
Proses dan Produk Pengembangan dalam Pembelajaran sosiologi
Salah satu produk dalam
pembelajaran sosiologi yang saya buat adalah pengembangan perangkat
pembelajaran sosiologi dengan pendekatan CTL model Live Talk Show untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
materi permasalahan sosial. Saya buat menjadi sebuah film untuk saya kembangkan
menjadi bahan ajar. Kelas disetting sedemikaian rupa sehingga bentuknya seperti
acara talkshow .
Selain saya
mengembangkan produk berupa pengembangan perangkat pembelajaran, beberapa kegiatan pengembangan profesi yang saya lakukan
adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Karya Pengembangan Profesi
No
|
Judul
|
Keterangan
|
13
|
Peningkatan
Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester 1 Pada Materi Sosiologi
Sebagai Ilmu Pengetahuan Dengan Metode Mind
Mapping Tahun Ajaran 2012-2013
|
Didokumentasikan di Perpustakaan Sekolah
|
2
|
Peningkatan
Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Semester 1 Pada Materi Perubahan
Sosial Dengan Metode Mind Mapping
Tahun Ajaran 2014-2015
|
Didokumentasikan di Perpustakaan Sekolah
|
3
|
Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Materi Permasalahan Sosial
Melalui Pembelajaran Model Live Talk
Show Di SMA N 1 Jepon
|
Didokumentasikan di Perpustakaan Sekolah
|
2.3
Deskripsi Proses dan Produk Penemuan
Teknologi Tepat Guna Pembelajaran
Selain pengembangan perangkat pembelajaran, saya juga
mengembangkan beberapa produk tepat guna teknologi pembelajaran. Pengembangan
media saya lakukan menggunakan tiga kriteria yaitu: (1) kepraktisan, media yang
dimaksud bersifat praktis dalam arti sudah tersedia dan mudah didapat, tidak
mahal, pemakaiannya mudah (tidak memerlukan pelatihan khusus), dimengerti oleh
pengajar; (2) kesusuaian dengan peserta didik: media yang dimaksud sesuai
dengan tingkat perkembangan psikologis dan pengalaman siswa; dan (3) kesesuaian
dengan proses pembelajaran, media tersebut sesuai dengan strategi pembelajaran
yang direncanakan.
Berikut ini beberapa media pembelajaran Power point yang telah saya buat untuk kegiatan pembelajaran.
Tabel
2. Produk teknologi tepat Guna untuk Pembelajaran
No
|
Jenis Media/Alat
|
Keterangan
|
1
|
CD Pembelajaran BUDAYA lokal
|
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
|
2
|
CD Pembelajaran permasalahan sosial
|
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
|
3
|
CD Pembelajaran Perubahan sosial
|
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
|
4
|
CD Pembelajaran ketimpangan sosial
|
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
|
5
|
CD
Pembelajaran kearifan lokal
|
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
|
6
|
CD Pembelajaran konflik sosial
|
Digunakan untuk pembelajaran di sekolah
|
2.4.
Deskripsi
Pengalaman dan Nilai Tambah Selama
Pelatihan OGN/ Pengembangan Profesi Guru
2.4.1
Pengembangan Profesi
Beberapa kegiatan yang
pernah saya ikuti untuk pengembangan profesi diantaranya adalah sebagai
berikut.
a.
Mengikuti seleksi OGN pada
tahun 2016 dan berhasil mendapat Juara 1 Tingkat Karisidenan Pati, peringkat 4
provinsi dan peringkat 5 nasional.
b.
Mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan diantaranya :
No
|
Nama Kegiatan
|
Tempat
|
Waktu Pelaksanaan
|
Penyelenggara
|
1
|
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN II TAHUN 2011
|
BLORA
|
08
JUNI-25 JUNI 2011
|
PEMKAB BLORA DAN BADAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN JAWA TENGAH
|
2
|
SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN
BAHAN AJAR BERBASIS INFORMASI DAN KOMUNIKASI TEKNOLOGI DI SEKOLAH
|
BLORA
|
23 APRIL
2010
|
KOMANDO MASYARAKAT INDONESIA
|
3
|
PELATIHAN TINGKAT NASIONAL
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INFORMASI DAN KOMUNIKASI TEKNOLOGI DI
SEKOLAH
|
BLORA
|
23 APRIL
2010
|
KOMANDO MASYARAKAT INDONESIA
|
4
|
PEMBERDAYAAN MUSYAWARAH GURU MATA
PELAJARAN SOSIOLOGI SMA KABUPATEN
BLORA
|
BLORA
|
8
JANUARI – 29 MARET 2011
|
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
|
5
|
TRAINING
OF TRAINER GURU PEMENDU MGMP SMA IN SERVICE 1 MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
|
LPMP JAWA TENGAH
|
3-7
OKTOBER 2011
|
LPMP JAWA TENGAH
|
6
|
SOSIALISASI PENILAIAN ANGKA KREDIT
(PAK) JABATAN FUNGSIONAL GURU ANGKATAN II
|
BLORA
|
17-19
NOVEMBER 2011
|
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN
OLAHRAGA
|
7
|
TRAINING
OF TRAINER GURU PEMENDU MGMP SMA IN SERVICE 2 MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
|
LPMP JAWA TENGAH
|
1-5
DESEMBER 2011
|
LPMP JAWA TENGAH
|
8
|
PEMBERDAYAAN MUSYAWARAH GURU MATA
PELAJARAN SOSIOLOGI
|
BLORA
|
10 JANUARI-13 MARET 2012
|
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
|
9
|
WORKSHOP PENULISAN KARYA TULIS
ILMIAH (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) SMA TAHAP 1
|
DINDIKPORA
|
9-11 JULI 2012
|
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN BLORA
|
10
|
WORKSHOP PENULISAN KARYA TULIS
ILMIAH (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) SMA TAHAP 2
|
DINDIKPORA
|
11-13 SEPTEMBER 2012
|
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
|
11
|
SOSIALISASI DAN WORKSHOP KURIKULUM
2013 MELALUI MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH SMA KAB. BLORA
|
DINDIKPORA
|
18-20
JULI 2013
|
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
|
12
|
PEMBERDAYAAN MUSYAWARAH GURU MATA
PELAJARAN SOSIOLOGI SMA KABUPATEN
BLORA
|
BLORA
|
10
SEPTEMBER – 8 OKTOBER 2013
|
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA
|
13
|
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013 BAGI GURU SOSIOLOGI JENJANG SMA
|
SOLO
|
30 SEPTEMBER – 4 OKTOBER 2014
|
BADAN PSDMPK DAN PMP
|
14
|
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN
KOMPETENSI GURU SMA MAPEL SOSIOLOGI
|
SEMARANG
|
9-13
NOVEMBER
|
LPMP
PROVINSI JATENG
|
15
|
PELATIHAN SENI FILM TINGKAT JAWA
TENGAH
|
SEMARANG
|
19-20 NOVEMBER 2015
|
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA JAWATENGAH
|
BAB III
HARAPAN
DAN RENCANA MASA MENDATANG
3.1. Harapan
Beberapa harapan saya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan terutama
untuk :
a.
Dapat menghantarkan
peserta didik saya menjadi anak yang berkompetensi di
dalam menghadapi era modernisasi dan globalisasi.
b.
Dapat ikut berpartisipasi mengembangkan pendidikan yang berkarakter,
kreatif dan inovatif.
c.
Menjadi guru nyentrik
(nyenengin, tangguh, responsif,
inspiratif dan kreatif) untuk memotivasi
siswa menghadapi tantangan di era modernisasi dan globalisasi.
3.2. Rencana
di Masa Mendatang
Rencana saya di masa
yang akan datang antara lain sebagai berikut.
a.
Melakukan penelitian dan mengembangkan model pembelajaran yang mampu
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mata pelajaran sosiologi.
b.
Menulis makalah/artikel di jurnal nasional yang dapat menambah
pengatahuan dan berguna bagi dunia pendidikan.
c.
Melakukan perubahan di sekolah untuk memajukan prestasi SMA Negeri 1 Jepon.
d.
Mendorong partisipasi aktif stake
holder dalam pengembangan pembelajaran sosiologi.
e.
Mendorong guru-guru untuk meningkatkan kompetensinya.
BAB
IV
PENUTUP
Guru merupakan
pekerjaan yang mulia,
yang bertugas menyiapkan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter serta
responsif. Oleh karena itu guru harus selalu meningkatkan kualitas dan
profesionalisme secar utuh dan penuh tanggungjawab Guru profesional bukan hanya mampu
menghasilkan peserta didik yang
cerdas, tapi juga pesert didik yang berkarakter dan berahlak mulia serta
responsif, karena di tangan merekalah bangsa Indonesia ini akan maju. Kelas bukanlah sarana bagi guru untuk menunjukkan
kemampuan keilmuannya, melainkan sarana bagi peserta didik untuk belajar. Guru
memberi peserta didik kesempatan untuk belajar seluas-luasnya atau tutor sebaya
supaya mereka bisa saling mengisi satu sama lain.
Selain itu menjadi guru
tidak hanya di kelas saja namun juga dimana saja. Melalui proses pembelajaran yang berkualitas
ini, diharapkan guru mampu
memberikan layanan pendidikan yang optimal pada peserta didik
yang diharapkan njadi generasi emas Indonesia serta masyarakat pada umumnya. Demikian
deskripsi diri ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Penulis mohon maaf bila
ada kesalahan atau kata yang kurang berkenan
di hati pembaca.
TTD. JERRY PUSPITASARI
JADILAH GURU YANG DINAMIS...
JADILAH GURU YANG NYENTRIK..